Pengertian, Klasifikasi, Struktur dan Sifat Polimer

Diposting pada

Pengertian, Klasifikasi, Struktur dan Sifat Polimer – Tidak semua siswa mampu menjawab pertanyaan apa itu polimer dalam pelajaran fisika. Faktanya, saat masuk ke materi ini kita akan disuguhkan tak hanya definisi semata. Tapi kalian juga akan dihadapkan pada klasifikasi polimer, struktur polimer bahkan hingga semua sifatnya.

Polimer secara umum identik dengan bahan kimia baku yang terdapat dalam dunia industri. Kegunaan polimer tersebut banyak dijumpai pada barang barang disekitar kita. Contohnya alat elektronik maupun botol minum plastik. Polimer ini memang memiliki dampak yang baik bagi manusia, terlebih jika dimanfaatkan dengan benar.

Pengertian, Klasifikasi, Struktur dan Sifat Polimer

Dalam ilmu Kimia tentunya kita sering mendengar tentang polimer. setiap jenis polimer memiliki sifat, klasifikasi dan struktur yang berbeda sehingga cukup mudah dibedakan. Beruntungnya, dalam artikel ini kita akan membahas lebih jauh apa uyang dimaksud polimer beserta semua aspeknya.

Pengertian, Klasifikasi, Struktur dan Sifat Polimer
Polimer

Membahas soal polimer memang memiliki makna yang luas. Tidak hanya pengertian saja melainkan terdapat klasifikasi, struktur dan sifat yang terkandung didalamnya. Polimer tersebut merupakan zat kimia yang disusun berdasarkan zat zat kecil. Berikut penjelasan mengenai pengertian polimer, klasifikasi polimer, struktur polimer dan sifat polimer.

Pengertian Polimer

Apa itu polimer? pertanyaan ini mungkin sering kita jumpai pada buku LKS kimia. Lebih tepatnya, saat beranjak ke jenjang SMA siswa akan dihadapkan dengan materi tersebut. Pengertian Polimer adalah sebuah makro molekul yang memiliki ukuran besar karena disusun oleh sekumpulan molekul sederhana atau monomer. Monomer atau molekul kecil tersebut mengumpulkan senyawa yang memiliki ikatan rangkap dan ikatan gugus fungsional kemudian disusun secara beraturan.

Baca juga : 10 Jenis Termometer Beserta Fungsinya

Sifat Sifat Polimer

Polimer memiliki sifat yang beragam karena tersusun oleh sebuah monomer dengan kelas material sintetik maupun alami sehingga membentuk sebuah makro molekul. Kedua material tesebut dapat dibedakan berdasarkan mudah tidaknya polimer dapat dirombak maupun didegradasi menjadi mikroba.

Polimer yang memiliki material sintetik tidak mudah terurai oleh mikroorganisme. Namun polimer yang memiliki material alami mudah terurai oleh mikroorganisme. Sifat polimer yang berbeda berpengaruh terhadap struktur polimer yaitu:

Sifat dan struktur PolimerPenjelasan
Panjang Ikatan PolimerStruktur Polimer yang memiliki ikatan semakin panjang maka titik leleh senyawa maupun kekuatannya semakin besar/tinggi.
Gaya antar partikelGaya antar partikel yang terdapat dalam ikatan polimer akan semakin besar dalam pembuatan polimer tersebut menjadi lebih kuat serta sulit untuk meleleh.
PercabanganCabang ikatan polimer yang banyak akan membuat polimer tersebut menjadi mudah meleleh serta daya tegangnya rendah.
Ikatan silang antar polimerPolimer yang memiliki ikatan silang dalam jumlah yang banyak maka kekuatannya semakin rapuh, kaku dan mudah patah. Ikatan tersebut akan membuat polimet membentuk bahan keras sehingga membuatnya mudah rapuh dan patah.

Baca juga : Pengertian Sistem Koloid, Sifat dan Jenis Jenis Sistem Koloid

Jika semua struktur di atas kita uraikan kembali maka akan ketemu beberapa sifat umum polimer yang terdiri dari

Sifat Kristalinitas Ikatan Polimer

Ikatan polimer yang kuat maupun kebal dari zat zat enzim dan zat kimia maka memiliki sifat kristalinitas yang besar. Zat polimer yang mempunyai kristalinitas besar ialah zat polimer yang strukturnya teratur. Namun apabila sifat kristalinitasnya rendah maupun tidak keras maka struktur polimernya tidak teratur.

Selain struktur polimer diatas adapula sifat umum polimer yang terkandung didalamnya. Berikut penjelasannya dibawah ini:

Sifat Termal

Polimer merupakan bahan yang bukan terbuat dari konduktor namun memiliki sifat termal yang bagus. Sebagai isolator, polimer memang mempunyai bahan termal yang banyak. Polimer tersebut akan mengalami proses meleleh maupun mengeras saat dipanaskan. Sifat ini hanya terjadi pada komponen tertentu saja.

Sifat Daya Tahan dari Mikroorganisme

Sifat polimer ini memiliki daya tahan terhadap mikroorganisme. Bahan polimer yang memiliki sifat ini adalah bahan yang sintetis. Namun adapula jenis polimer yang tidak tahan terhadap mikroorganisme, contohnya polimer alam. Jenis polimer alam misalnya wol, sutra, dan sebagainya.

Sifat Kelenturan

Sifat polimer selanjutnya adalah lentur sehingga dapat diubah menjadi beberapa jenis produk. Namun bahan polimer alam lebih mudah diubah dibandingkan bahan polimer sintetis.

Sifat polimer lain

Polimer juga memiliki sifat sifat lainnya seperti kebal terhadap korosi maupun pencemaran lingkungan yang bersifat agresif, beratnya lebih ringan, dan memiliki ukuran stabil karena molekulnya besar.

Klasifikasi Polimer

Klasifikasi polimer dapat dibedakan menurut penggolongannya. Berikut jenis jenisnya dapat anda simak dibawah ini:

Klasifikasi Polimer Menurut Asalnya

Menurut asalnya, klasifikasi polimer ini dapat dibagi menjadi polimer alam dan polimer sintetik. Polimer alam adalah zat yang dibuat dari reaksi metabolisme makhluk hidup dan memiliki jumlah tertentu. Sifat polimer alam ini tidak stabil saat dipanaskan karena sulit dibentuk, serta mudah untuk menyerap air. Jenis polimer ini misalnya amilum, protein, selulosa, glikogen, karet alam maupun asam nukleat. Sedangkan polimer sintetik adalah zat yang terbuat dari bahan sintetik berupa monomer. Jenis polimer ini berfungsi untuk alternatif dalam memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier manusia. Misalnya poliviniklorida, polipropilena, polietena dan tetrafloroetilena.

Baca juga : Pengertian, Fungsi dan Bunyi Hukum Kepler I,II, dan III

Klasifikasi Polimer Menurut Jenis Monomer

Klasifikasi polimer selanjutnya menurut jenis monomernya yang dapat dibagi menjadi homopolimer dan kopolimer. Homopolimer adalah jenis polimer yang terbentuk dari monomer sejenis dan memiliki struktur polimer “-A-A-A-A-A”. Polimer jenis ini misalnya polistirena, polietilena, PVC, polipropilena, teflon, amilum, poliisoprena maupun selulosa. Sedangkan kopolimer adalah jenis polimer yang terbentuk dari dua/lebih polimer yang tidak sejenis dan memiliki struktur polimer “-A-B-A-B-A-B”. Jenis kopolimer masih dapat dibagi menjadi beberapa jenis lagi yaitu kopolimer tidak beraturan, kopolimer grafit, kopolimer bergantian dan kopolimer balok.

Klasifikasi Polimer Menurut Kekenyalannya

Adapula klasifikasi polimer menurut kekenyalannya yang dapat dibagi menjadi polimer termoplastik dan termoset. Polimer termoplastik ialah jenis polimer yang tidak kebal terhadap panas. Hal tersebut membuat polimer ini mudah dibentuk dan akan meleleh saat dipanaskan. Sedangkan polimer termoset ialah jenis polimer yang kebal terhadap panas. Hal tersebut membuat polimer ini sulit dibentuk dan tidak akan meleleh saat dipanaskan.

Klasifikasi Polimer Menurut Bentuk Ikatannya

Menurut bentuk ikatan pada polimer maka dapat dibagi menjadi klasifikasi polimer bercabang, linier maupun ikatan silang. Polimer linier merupakan jenis polimer yang disusun oleh jenis yang sama sehingga membentuk ikatan polimer yang panjang. Polimer ini memiliki sifat yang mudah larut dan padat, misalnya polietelena, PVC, nylon 66, dan lain lain. Untuk polimer bercabang merupakan jens polimer yang terbentuk berdasarkan cabang dari polimer linier. Sedangkan polimer ikatan silang merupakan jenis polimer yang terbentuk karena cabang polimer saling mengikat satu sama lain dengan cabang polimer utama.

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian polimer, klasifikasi polimer, struktur polimer dan sifat polimer. Polimer merupakan sebuah makro molekul yang memiliki ukuran besar karena disusun oleh sekumpulan molekul sederhana atau monomer. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih telah berkunjung di blog ini.

Baca Juga  Materi Isotop, Isobar dan Isoton (Pengertian dan Contoh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.