Penyebab Jatuhnya Kabinet Sukiman Beserta Program Kerjanya

Diposting pada

Penyebab Jatuhnya Kabinet Sukiman Beserta Program Kerjanya – Gagalnya kabitnet natsir jadi awal mula terbentuknya kabinet sikuman. Maka dari itu mandat dari Presiden dikembalikan oleh perdana menteri Natsir pada tanggal 21 Maret 1951 disertai mosi tidak percaya. Demi menjaga roda pemerintahan tetap berjalan maka dibentuklah kabinet baru yang diberi nama kabinet sukiman.

Penyebab Jatuhnya Kabinet Sukiman Beserta Program Kerjanya
Kabinet Sukiman

Lantas apa penyebab jatuhnya kabinet sukiman yang baru dibentuk? banyak orang mengaitkannya dengan problematika pada program kerjanya. Kabinet Sukiman terbentuk dari koalisi antara PNI dengan masyumi beserta beberapa partai kecil lainnya.

Sebenarnya jatuhnya kabinet dan program kerja kabinet sukiman dipengaruhi oleh faktor politik luar negeri. Kita bisa mengartikannya sebagai perpanjangan (perluasan) politik yang dilakukan antar negara. Namun hanya sedikit siswa yang menghafal materi itu sampai tuntas.

Penyebab Jatuhnya Kabinet Sukiman Beserta Program Kerjanya

Pada tahun 1951, negara Indonesia mengalami kelemahan dan permasalahan tentang kemananan serta pembangunan ekonomi yang menyebabkan dilemanya kabinet Sukiman.

Pemerintah terbebani dengan pemberontakan DI/TII, berbagai jenis masalah ekonomi negara dan biaya dalam penumpasan sehingga membuat pemerintah tergiur untuk menerima bantuan dari Barat. Kemudian menteri luar negeri yaitu Soebarjo melaksanakan pertukaran nota diplomatik dengan Amerika Serikat, dimana isinya tentang perjanjian Mutual Security Act (MSA).

Baca juga : Pengertian Norma Sosial, Jenis dan Contohnya Terlengkap

Sebelum menjelaskan tentang penyebab jatuhnya kabinet Sukiman dan program kerja kabinet Sukiman, saya akan menjelaskan sedikit tentang kabinet Sukiman terlebih dahulu. Seperti yang telah kita ketahui bahwa pada tanggal 10 Oktober 1951 terdapat penandatanganan Undang Undang Amerika oleh Presiden Harry S.Truman yang bernama Mutual Security Act (MSA).

MSA tersebut adalah gabungan dari US Defence Asistance Act (DSA) dan Act International Development (AID). Kita tahu bahwa ada beberapa kawasan yang diberikan MSA yaitu seperti Timur Tengah, Asia, Eropa, Pasifik dan Afrika. Sebenarnya bantuan yang diberikan Amerika Serikat bertujuan untuk mengembangkan politik luar negeri dan mempertahankan keamanan dari negara Amerika Serikat. Bantuan kepada negara sahabat tersebut dapat berupa bantuan ekonomi, teknik dan militer.

Kabinet sukiman

Bantuan dari Amerika Serikat juga diberikan kepada negara Indonesia. Namun bantuan ini diberikan dengan proses diam diam, karena parlemen tidak diberi tahu oleh Soebardjo (menteri luar negeri) terkait bantuan tersebut. Achmad Soebardjo selaku Menteri Luar Negeri Indonesia didekati oleh Merle H Cochran selaku Duta Besar AS.

Pada tanggal 4 Januari 1952, Dubes memberikan tawaran bantuan ekonomi yang diprakarsai oleh pertukatan nota diplomatik. Inilah yang menyebabkan terbentuknya program kerja kabinet Sukiman dan penyebab jatuhnya kabinet Sukiman. Amerika Serikat akan memberikan bantuan senjata yang lengkap jika Indonesia menerima bantuan ekonomi tersebut. Kemudian hal ini disetujui oleh Achmad Subardjo pada tanggal 8 Januari.

Akan tetapi hanya PM Soekiman yang mengetahuinya karena kabinet tidak mengetahui hal itu. Untuk itulah para kalangan politisi dalam negeri memberikan reaksi keras terkait hal tersebut, baik dari pihak oposisi maupun pemerintahan. Sebenarnya prosedur Soebardjo yang menjadi sorotan bagi para kalangan politisi. Mereka tidak suka dengan tindakan Soebardjo terhadap gaya politik luar negeri yang rahasia.

Baca juga : Penyebab Perang Diponegoro Beserta Sejarah Singkatnya

Karena keputusan yang diambil oleh Soebardjo dilakukan sepihak membuat anggota parlemen marah. Mereka berpendapat jika isi yang terkandung dalam MSA di setujui Indonesia, maka politik bebas aktif kesannya dilepas oleh Indonesia dan akan menjadi salah satu pengikut dari Blok Barat.

Karena hal inilah secara terus menerus banyak kritik yang berdatangan. Di berbagai media massa banyak sekali kritikan pedas yang disuarakan oleh para oposisi. Pada akhirnya pada tahun 1953, mandatnya dikembalikan lagi kepada Presiden karena semakin tidak berdayanya kabinet Sukiman.

Program Kerja Kabinet Sukiman

Sebelum menjelaskan tentang penyebab jatuhnya kabinet Sukiman. Saya akan membahas terlebih dahulu mengenai program kerja dalam kabinet Sukimat tersebut. Seperti yang telah kita ketahui bahwa dari tanggal 27 April 1951 – 3 April 1952 merupakan tanggal dimana kabinet Sukiman mulai berlangsung. Kabinet Sukiman berlangsung pada masa demokrasi liberal dan menjadi salah satu kabinet yang terdapat dalam masa tersebut.

Pada tanggal 26 April 1951 terjadi proses pengumuman susunan kabinet setelah melalui proses perundingan yang panjang. Kabinet ini bernama kabinet Sukiman yang dibawahi oleh Sukiman Wiryosanjoyo (Masyumi) dan Suwiryo (PNI). Kabinet Sukiman memiliki beberapa program kerja seperti di bawah ini:

  • Dengan tegas melakukan berbagai tindakan sebagai negara hukum sehingga organisasi alat kekuasaan negara dapat disempurnakan serta ketentraman dan keamanannya dapat terjamin.
  • Dalam jangka pendek melakukan dan membuat rencana kemakmuran nasional demi usaha penempatan pekas pejuang dapat dipercepat pembangunannya dan kehidupan sosial ekonomi pada rakyat semakin tinggi.

Baca juga : Dampak Tanam Paksa Dalam Bidang Politik di Indonesia Lengkap

  • Membuat persiapan pemilu semakin selesai sehingga dalam waktu singkat pemilu dapat diselenggarakan, Dewan Konstituante dapat dibentuk dan otonomi daerah dapat dilaksanakan dengan cepat.
  • Mempersiapkan perjanjian kerjasama, penyelesaian pertikaian buruh, UU (Undang Undang) pengakuan serikat buruh, dan penerapan upah minimum.
  • Menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif.
  • Secepatnya melakukan tindakan untuk Irian Barat agar masuk ke dalam wilayah RI.

Jatuhnya Kabinet Sukiman

Setelah menjelaskan tentang program kerja kabinet Sukiman, selanjutnya saya akan membahas tentang penyebab jatuhnya kabinet Sukiman. Waktu berlansungnya kabinet Sukiman memang tidak bertahan lama.

Hal ini disebabkan oleh Menteri Luar Negeri Ahmad Subarjo melakukan pertukaran nota dengan Duta Besar Amerika Merle Cochran. Isi nota tersebut ialah bantuan militer dan ekonomi yang diberikan kepada Indonesia dari pemerintah Amerika Serikat sesuai dengan Undang Undang kerjasama keamanan atau MSA (Mutual Security Act).

Negara Indonesia pada dasarnya menganut politik luar negeri bebas aktif, namun sistem ini dirugikan oleh kerjasama yang dilakukan oleh Ahmad Subarjo. Dalam hal ini kabinet Sukiman memperoleh tuduhan terkait negara Indonesia yang akan masuk ke dalam anggota Blok Barat. Maka dari itu kebijakan dari kabinet Sukiman digugat oleh DPR. Pada akhirnya mandat dikembalikan kepada Presiden dan kabinet Sukiman mulai runtuh.

Sekian penjelasan mengenai penyebab jatuhnya kabinet Sukiman beserta program kerja kabinet Sukiman. Kabinet Sukiman terbentuk setelah kabinet Natsir mulai berakhir dan mandatnya kembali diserahkan kepada Presiden. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan terima kasih telah berkunjung di blog ini.

Baca Juga  10 Penyimpangan Demokrasi Terpimpin Terhadap Pancasila dan UUD 1945

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.